sudah 6 hari semenjak kedatanga Klopp di Anfield, sesungguhnya saya sudah cukup kenyang dengan ulasan konferensi pers Juergen Klopp yang mengatakan dia adalah "The Normal One", artikel yang mengangkat kedatangan Klopp sebagai juru selamat dari Liverpool, artikel dari perspektif yang normal hingga dari perspektif bir sudah kenyang saya baca dalam 6 hari kebelakang. Karisma dari Klopp memang berbeda dengan pendahulunya Brendan Rodgers, saya tidak akan membandingkan Rodgers dengan Klopp karena sudah banyak juga artikel yang membahas itu.
semalam tidak sengaja saya mendownload salah satu aplikasi mutakhir di era milenium ini. kalau kata saya sih ini adalah "katalog jodoh"
untuk para kaum "jomblo" aplikasi Tinder mungkin sudah tidak asing, buat yang belum tahu coba di cek saja di smartphone kalian semua karena tersedia free download. Tinder adalah salah satu aplikasi cari jodoh paling mutakhir di era modern ini. Bagaimana tidak mutakhir dan canggih, tinggal menyeting berapa jauh jangakauan dari tempat kita membuka Tinder, juga mengatur dari umur berapa sampai umur berapa lawan jenis yang kita cari. setiap pengguna bisa memilih siapa calon pasangan yang dianggap pas dengan cuman geser ke kanan bila suka dan geser kiri kalo dirasa kurang pas dengan selera. memang harus rajin juga untuk menemukan tambatan hati yang sesuai dengan kriteria. sampai pada akhirnya ada yang match dan bisa melakukan percakapan di Tinder itu sendiri.
bisa di katakan Tinder ini hanya sebagai portal para pencari cinta sejati untuk mendapatkan tambatan hatinya, tidak lebih karena penggunanya juga harus melakukan usaha yang cukup agar mendapatkan pasangan yang sesuai dengan hatinya.
apa hubungannya klopp dengan Tinder. bila kita mencoba sedikit mundur pada akhir musim kemarin Klopp mengundurkan diri dari Dortmund. Klopp merasa bertanggung jawab akan merosotnya prestasi Dortmund musim kemarin. begitu juga dengan Liverpool yang pada musim 2013/2014 seakan kembali dari tidur panjangnya melempem di musim berikutnya karena sang tukang gedor jala lawan Luis Suarez pindah ke klub raksasa Catalonia, Barcelona dan kendala lain seperti cederanya Daniel Sturridge dan kurang cepatnya adaptasi dari sejumlah pemain anyar. "akhirnya match" itulah yang akan dikatakan seorang pengguna Tinder saat mendapatkan lawan jenis yang ternyata "match" dengan selera, dan hati. begitu juga dengan Liverpool FC dan Juergen Klopp. Liverpool FC adalah sebuah tim yang mempunyai filosofi permainan tidak jauh berbeda dengan Juergen Klopp. permainan cepat, dari kaki ke kaki dan teriakan dari pemain ke dua belas alias Kopites di Anfield membuat atmosphere setiap pertandingan The Reds begitu menggelora. Klopp mempunyai kepribadian yang unik, meledak-ledak, ceplas-ceplos, santai tapi berkharisma.
finally its a match ! para supporter Liverpool butuh sosok pemimpin kembali sepeninggal pangeran Anfield Steven Gerrard ke MLS, belum ada sosok yang bisa memimpin Liverpool FC dan para supporternya untuk kembali panas, bergairah dan itu bisa di temukan di Juergen Klopp. Klopp dikenal mempunyai kepribadian yang dekat dengan supporter. mengutip dari wawancaranya dengan media Inggris, dia mengungkapkan "ini adalah pekerjaan kita untuk menghibur supporter, dan membuat mereka melupakan masalahanya selam 90 menit"
seperti para pengguna Tinder yang ingin sebuah hubungan yang lebih serius setelah mendapatkan lawan jenis yang pas. semoga ini berlanjut menjadi sebuah romantisme yang berbuah piala yang telah lama hilang di Anfield piala Liga Primer Inggris.
alta titus
mahasiswa tingkat akhir, yang baru aja ngberesin skirpsi bab 1
No comments:
Post a Comment