Monday, April 6, 2015

mahasiswa tingkat akhir

bukan hanya sebuah sebutan atau "tittle" semata, tetapi mahasiswa tingkat akhir adalah seorang yang sudah muak dengan hiruk pikuk perkuliahan yang jamnya tidak pernah menentu, dosen yang sering pundung alias ngambek gara-gara moodnya rusak (mungkin karena ga dapet jatah dari pasangannya atau memang kita yang mahasiswa terlalu keterlaluan bercanda di kelas)
tidaklah keterlaluan mahasiswa tingkat akhir semakin menjadi individualistisnya. kadang pertemanan yang sudah terbangun harmonis dari awal perkuliahan bisa hancur karena sikap individualistis yang keluar karena tuntutan "cepat lulus" dari orang tua yang semakin gencar selalu ditanyakan di rumah atau dari sanak saudara yang lain.
mahasiswa tingkat akhir adalah sekumpulan mahasiswa yang muak dengan bualan dosen dikelas yang tidak selaras dengan realitas yang ada apalagi bagi saya mahasiswa ilmu komunikasi yang sesungguhnya masih saudara sedarah dengan ilmu sosial lainya.
tidaklah muluk-muluk bila mahasiswa tingkat akhir semakin rajin bertemu dengan penjaga perpus, dan semakin ramah dengan para pekerja akademik yang dekat dengan dosen, mau tak mau dan tidak bisa di pungkiri orang seperti saya yang sering mendapatkan pembelajaran dari lapangan sedikit susah mencerna bahasa buku yang kaku dan baku, tidak seperti diskusi ringan tentang perkuliahan dengan teman yang seakan ramah dengan telinga saya ini. "mau kemana lu ??" tanya teman saya, "perpus dong, tingkat akhir nih" jawab saya mantab dan tegas. sebuah senyuman nyinyir seakan tidak mau jauh dari mahasiswa tingkat akhir yang jarang masuk perpus dan seakan anti akan buku-buku perkuliahan seperti saya ini.
"mau kemana sih lulus cepet-cepet ? mau jadi karyawan di kantor mana sih ? mau lanjut sekolah lagi ? emang ga bosen gitu 4 tahun kuliah ??" sebuah pertanyaan naif yang seakan keluar dari otak kecil saya, iri ? bisa jadi. ya siapa yang tidak iri melihat temannya sudah mengurus skripsi tapi saya masih ngurusin seminar, lahhhh seminar penelitian kecil doang saya kerjain dalam semalam buat bab pembahasannya, bagaimana nanti skripsi ? tidak terpikir oleh saya bagiamana saya menyusun kata-kata ilmiah yang seakan jauh dari perkiraan saya, nulis biasa tanpa Typo aja udah untuk ini suruh nyusun kata-kata ilmiah. seakan tidak adil perkuliahan selama 4 tahun di adili oleh sebuah penelitian dan diuji oleh dosen yang belum tentu kompeten. gelar profesor atau dokter memang melekat dengan mereka orang-orang yang kutu buku, tetapi apa iya mereka tahu kejadian di lapangan ?
itu yang menjadi salah satu pertanyaan bagi saya yang sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir. penelitan sih iya pasti mereka melakukan penelitian tetapi apa mungkin mendalam atau seperti dosen-dosen yang memberikan materi pratik seperti film, televisi atau radio apa mereka memang expert di bagian itu ??


haaahhhh......sebuah pertanyaan-pertanyaan naif dan tidak tahu diri mungkin kalian bisa judge saya seperti itu tetapi menurut saya ya mendingan dosen tuh tahu keadaan dilapangan jadi tadi semena-mena membuat materi yang kadang menurut saya tidak relevan dengan kondisi jaman sekarang yang serba cepat dan mudah.

ya beginilah mahasiswa tingkat akhir terkadang ngutruk macem gini bisa mengurangi keteganggan yang ada dengan dosen yang seakan sok-sok angkuh saat ada mahasiswa bimbingan datang mencari pendapat dari orang yang menurut mereka adalah orang bisa membimbing mereka ke pintu kelulusan dan bisa memantapkan mereka sebelum bertemu para manusia-manusia pintar yang menguji didalam ruang sidang.


sorry if you diddn't agree with me, it just my opinion of my college life